SAUMLAKI, primarakyat.net – Norbertus Suarlembit Kepala Desa Krawain Kecamatan Kormomolin Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku angkat bicara soal seleksi masuk Perkumpulan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PPKRI) Yon Serma Trikora Kompi B Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Norbertus mengaku pernah Rafael Kelbulan Koordinator Wilayah (Korwil) PPKRI mendatanginya membawa surat, perihal pemberitahuan PPKRI membuka mendafaftaran bagi pemuda-pemudi Kabupaten Kapulauan Tanimbar menjadi anggota PPKRI.
“Sesuai isi surat ini, pendaftaran dibuka tanggal 19 April 2021 sampai dengan 19 Mei 2021 bertempat kantor Sekretariat Markas Daerah PPKRI di Desa Sifnana, kriteria usia 18-35 lulusan SMA/sederajat,”ujar Norbertus kepada wartawan di Saumlaki, Sabtu (25/9/2021).
Dia mengatakan, Rafael datang membawa surat tersebut sembari mengatakan, jika ada pemuda-pemudi Desa Krawain yang ingin tes masuk menjadi anggota PPKRI mendapatkan rekomendasikan Pemerintah Desa setempat sehingga perlu ada pengawasan.
“Tetapi kenyataannya, pihak-pihak yang kesana mendaftar tanpa sepengetahuan pemerintah desa. Saya dengar bahwa, ada pemuda-pemudi Krawain sudah mendaftar dan sudah ikut test,”kata Norbertus.
Jika, kata Norbertus, pemuda-pemudi Desa Krawain mendaftar menggunakan uang dan tidak jelas seleksi tersebut, maka dapat dikategorikan pungutan liar (pungli).
“Ini perlu ditelusuri oleh aparat penegak hukum dan kepada orang tua dari pemuda-pemudi warga saya desa Krawain merasa dirugikan bisa melaporkan kepada pihak yang berwajib,”pintanya.
Informasi diperoleh media ini, ada pihak-pihak yang dirugikan sudah melaporkan hal tersebut ke pihak terkait dalam hal Kepolisian Resort Kepulauan Tanimbar dan juga status keberadaan PPKRI yang menggunakan atribut TNI ke Kodim setempat, namun entahlah kenapa, belum ditindaklanjuti.
Masyarakat juga berharap, pihak Kesbangpol Kabupaten Kepulauan Tanimbar berperan menelusuri jejak status dari organisasi tersebut.
Koordinator Wilayah (Korwil) PPKRI, Rafael Kelbulan ketika dikonfirmasi via telepon seluler oleh wartawan tidak mengangkat teleponnya. Bahkan pin ke rumahnya tiadak ada. [PR-01]