WAMENA, primarakyat – Proyek pekerjaan pembangunan Tower Base Traserver Station (BTS) Bhakti Kementerian Kominfo RI memiliki dampak positif ditengah-tengah warga masyarakat terkait pemerataan jaringan internet diwilayah provinsi Papua.
Adanya program pembangunan tower BTS Bhakti yang dilakukan oleh pihak ketiga di tiap kampung dan distrik, selain pemerataan jaringan internet, juga mampu menggali potensi ekonomi lokal.
Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) kabupaten Jayawijaya Agung Rezki Muljansyah mengatakan, pembangunan Tower BTS Bhakti selain pemerataan jaringan internet hingga ke daerah yang sulit dijangkau akses internet.
“Saat ini sedikit demi sedikit bisa diakses oleh warga kami dikabupaten Jayawijaya. Walaupun tower BTS Bhakti sebagian belum bisa di akses oleh warga lokal setempat,”ujar Agung Rezki Muljansyah kepada media ini, Sabtu (2/7/2022).
Kemungkinan, kata Rezki dari sisi pekerjaan belum 100 persen rampung. Pembangunan tersebut memiliki dampak positif, yaitu peningkatan ekonomi masyarakat kampung dikabupaten Jayawijaya.
“HIPMI Jayawijaya sendiri melihat pembangunan Tower ini selain pemerataan jaringan internet, juga mampu menggali potensi ekonomi lokal kampung setempat. Kabupaten Jayawijaya memiliki keunggulan dari sektor pariwisata dan Pertanian, maka ketika jaringan internet sudah tersebar, pelaku usaha tidak repot-repot lagi memasarkan usahanya melalui jaringan internet,”katanya.
Lanjut Ketum Rezki, Pembangunan tower BTS yang akhir-akhir ini memiliki sejumlah permasalahan, dari sisi konstruksi maupun utang piutang dari pihak ketiga yang mengerjakan, agar segera dievaluasi dan diselesaikan secepat mungkin. Anggaran yang bersumber dari APBN ini, harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat Papua terlebih khusus kabupaten Jayawijaya.
“Saya sendiri melihat pembangunan Tower BTS tahap pertama di kabupaten Jayawijaya meninggalkan beberapa permasalahan utang piutang dan kualitas pekerjaan,”ungkapnya.
Untuk itu, dia berharap Pemerintah daerah melalui Kominfo Jayawijaya dan DPRD Jayawijaya dapat melihat permasalahan ini.
“HIPMI Jayawijaya sangat menyayangkan hal tersebut, anggaran yang bersumber dari APBN, seharusnya aset yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat, mampu bertahan hingga puluhan tahun,Rezki,”ujarnya.
Rezki mengajak BPC HIPMI Se-Papua dan seluruh warga Papua bersama-sama mengawasi pekerjaan pembangunan Tower BTS Bhakti tersebut, agar dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. [PR-03]