SAUMLAKI, primarakyat.net – Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismail dan Ny Widya Pratiwi Murad resmi dikukuhkan sebagai Anak Adat Desa Lauran Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar di gedung Baeleo Natar Desa setempat. Kamis (14/7/2022).
Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismail dan Ny Widya Pratiwi Murad resmi dikukuhkan setelah tiba di Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki disambut Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel E Indey dan Forkopimda setempat.
Gubernur dan istri diberikan hak istimewa yaitu dikukuhkan sebagai anak adat oleh tua-tua Adat Desa Lauran.
Sebelum acara pengukuhan oleh tua-adat, terlebih dahulu dilakukan prosesi ritual pemakaian baju Adat kepada Murad Ismail berupa Sabeu Soamalae, Sorimpe dan Solana Kain, Topi, Keris dan Tombak.
Sedangkan Ny Widya dikenakan Tais Matan, Mpiar dan Somalae atau Kain, Belusu dan Mahkota sebagai bentuk penghargaan kami terhadap Ny Widya.
Ritual disaksikan Pj Bupati, Forkopimda dan masyarakat yang turut ambil bagian dalam prosesi pengukuhan Adat tersebut.
Gubernur Murad Ismail dalam sambutannya mengakui, Tanimbar merupakan bumi yang indah dan mempesona.
“Di tempat ini beberapa waktu lalu telah di selenggarakan MTQ ke-29 Tingkat Provinsi Maluku tahun 2022 yang berlangsung dengan suasana toleransi kebersamaan dan perdamaian,”ujarnya
Gubernur juga mengakui, selain kaya sumber daya alam di Bumi Duan Loloat, juga terdapat banyak budaya-budaya Aeni Ukir, Seni Tenun, Seni Tari dan Musik yang menglobal.
“Kita patut memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah dan masyarakat Kepulauan Tanimbar,”kata Gubernur Murad.
Aprslesiasi Gubernur Murad, karena setelah tiba di Bumi Duan Lolat ini di terma oleh pemerintah dan masyarakat dengan penuh keramahan.
“Atas nama pemerintah provinsi Maluku, pribadi dan beluarga, saya dengan ketulusan menyampaikan terimakasih atas pemberian gelar oleh tua-tua Adat Desa Lauran,”ucapnya
Ini yang ke tiga kalinya, sebut Murad Ismail mendapatkan gelar di kepulauan Tanimbar Bumi Duan Lolat, yang pertama tahun 2018 di Desa Olilit.
“Yang kedua di Desa Sifnana, saya juga di angkat menjadi ank adat yaitu mel ame dan istri saya adalah mel ene yang artinya bagaikan pohon beringin yang memberikan sombar melindungi masyarakat dari teriknya matahari maupun hujan,”jelasnya.
“Untuk Kepulauan Tanimbar ini luar biasa, saya menjaga ini sampai akhir hidup saya dan akan selalu mengingat Kepulauan Tanimbar ini,”tambah Gubernur Muraid. [PR-05]