AMBON, primarakyat.net – Belum juga aman dan damai. Upaya aparat kemananan TNI/Polri, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) untuk mendamaikan daerah tersebut, ternyata belum juga berhasil. Situasi kemananan masih terus memanas.
Hal ini terlihat dengan bentrok susulan yang kembali pecah antar warga desa, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, pada Senin (25/7/2022) sekitar pukul 10.30 WIT, siang tadi.
Akibat saling serang antar warga desa Ohoi Dertutu dan warga Ohoi Ren itu membuat sejumlah warga di laporkan, mengalami luka serius terkena sabetan parang, busur panah dan senapan angin. Begitupun, beberapa rumah dilaporkan ikut dibakar massa.
Oce Lesubun salah satu warga Malra yang dikonfirmasi RRI Ambon menyebut, insiden ini merupakan bentrokan kedua setelah sebelumnya kejadian yang sama terjadi pada Sabtu (23/7/202) kemarin, yag menyebabkan Ignasius Paulus Reyaan (26) meninggal dunia.
Saat bentrokan yang diperkirakan sejak pukul 10.30 Wit itu, Polisi setempat dibantu satuan Brimob dibuat kewalahan saat mengamankan jalannya saling serang tersebut.
Upaya pembubaran dengan gas air mata dan tembakan peringatan, tidak dihiraukan oleh warga yang terlutut emosi. Mereka bersikeras menerobos berikade penjagaan aparat guna melakukan aksi saling serang menggunakan berbagai senjata tajam.
“Warga dari kedua desa melengkapi diri mereka dengan parang, tombak, busur panah termasuk senjata angin, mencoba menerobos perbatasan kedua desa.Aparat yang berjaga mencoba melerai agar warga dapat kembali dan tidak lagi melakukan aksi saling serang, namun warga terus memaksa,” kata Lesubun.
Ia mengatakan, saling serang itu hingga membuat orang tua dan anak-anak dari kedua desa memilih untuk mengungsi ke desa tetangga guna menghindari bentrokan.
Sementara, Marco warga Malra juga membenarkan kejadiaan tersebut. Ia mengaku, bentrokan ini merupakan bentrok susulan menysusul sebelumnya kedua desa tersebut terlibat saling serang.
“Saat kejadian b (saya) di TKP. Dua Desa itu saling serang. Saat ini, Aparat Kepolisian dan TNI sedang berada dilokasi kejadian untuk pengamanan,” pungkasnya.
Kapolres Malra, AKBP Frans Duma yang dikonfirmasi RRI Ambon membenarkan bentrokan tersebut. Namun, ia enggan membeberkan kronologisnya. “Ia. Saya sedang pertemuan,” ujarnya singkat. [RRI Ambon]