AMBON, primarakyat.net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Abdul Latif menyebutkan, sebanyak 700 warga d Negeri Haruku, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terpaksa mengungsi, karena rumah mereka terendam banjir, akibat meluapnya dua sungai, Sabtu (30/7/2022).
Hujan lebat yang masih terus mengguyur kawasan kabupaten Malteng, menyebabkan 150 unit rumah terendam banjir dan 50 unit rumah diantaranya mengalami kerusakan.
“Dalam kejadian banjir yang terjadi dinihari pagi, 150 rumah warga terendam banjir, 50 unit yang rusak, dan 700 jiwa yang telah mengungsi,”ungkapnya dikutip RRI Ambon.
Dijelaskan, warga mengungsi di gedung sekolah, karena ketinggian air telah mencapai dada orang dewasa.
Selain meluapnya sungai, Abdul Latif juga mengatakan, talud sepanjang 100 meter juga mengalami kerusakan.
Untuk diketahui, banjir terjadi pukul 02.30 Wit dinihari. dikala warga sedang terlelap tidur.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah warga tidak sempat untuk menyelamatkan barang-barang mereka. Ketinggian air yang terus bertambah dan hujan yang tidak kunjung mereda, menyebabkan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, diantaranya balai desa.
Sekretaris Desa Haruku, Clif Kissya menjelaskan, dua sungai yang berada dekat perkampungan meluap akibat curah hujan yang tinggi.
Dia terbangun saat air telah merendam rumahnya.
Diakuinya, air yang merendam pemukiman warga telah mencapai ketinggian dada orang dewasa.
“Saya bangun itu sekitar jam 03.00 wit sudah terendam. Jadi sekitar 02.30 wit sudah terendam. Diakibatkan oleh dua sungai yang meluap,” jelasnya.
Selain banjir yang menggenangi pemukiman warga, menurutnya terjadi patahan di areal Pastori dan kawasan dekat sekolah sepanjang 100 meter. Saat ini banjir masih menggenangi perkampungan dan warga sudah mengungsi ke balai desa. [PR-05]