FAKFAK, primarakyat.net – Dosen Program Studi (Prodi) Manajemen Informatika Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pengabdian Kepada Masyarakat” di Balai Kampung Kapaurtutin, Distrik Pariwari, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Selasa (6/9/2022) pagi.
Kegiatan yang diikuti aparat Kampung setempat, mengusung tema: “Peningkatan Literasi Digtal Bagi Aparat Desa di Kampung Kapaurtutin Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak”
Ketua Panitia Pelaksana, Hasan Basri, S.ST, M.Tr.Kom mengatakan, tujuan kegiatan ini merupakan upaya Polinef membantu masyarakat terutama di Kampung Kapaurtutin agar bisa lebih baik manajemen arsip kampungnya sehingga terkenal di masyarakat luas.
“Selain itu juga, merupakan implementasi dari dosen-dosen Politeknik Negeri Fakfak untuk melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian,”ujar Hasan Basri.
Pantauan media ini, 3 Dosen Prodi Manajemen Informatika Polinef memberikan materi kepada peserta aparat Kampung Kapaurtutin, yaitu Hasan Basri, S.ST, M.Tr.Kom membawa materi tentang Peran Media Sosial untuk Mengoptimalkan Potensi Desa.
Muhammad Fachrrudin, SE, M.Acc membawa materi tentang Pemanfaatan Internet Sebagai Arsip Desa. Sedangkan Ardhyansyah Mualo, S.Kom, M.T membawa materi tentang Optimalisasi Informasi Desa Melalui Website.

Dosen Prodi Manajemen Informatika Polinef memberikan materi kepada peserta aparat Kampung Kapaurtutin, yaitu Hasan Basri, S.ST, M.Tr.Kom (tengah), Muhammad Fachrrudin, SE, M.Acc (kiri) dan Ardhyansyah Mualo, S.Kom, M.T (kanan). (Foto Salmon Teriraun/PR)
Hasan Basri dalam materinya tentang peran media sosial untuk mengoptimalkan potensi desa, menyebutkan bahwa, ada empat pilar literasi yang penting untuk diketahui, yakni Digital Skill, Culture, Ethics dan Digital Safety.
“Digital skill berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari,”ujarnya.
Bicara tentang perangkat lunak serta sistem operasi digital, kata Hasan Basri digunakan secara baik untuk membranding Kampung Kapartutin ini agar bisa dikenal masyarakat luas.
“Salah satunya tentang potensi budayanya, kegiatan keagamaannya bahkan ada kerajinan-kerajinan atau potensi lokal yang bisa di branding ke masyarakat luas,”kata Hasan Basri.
“Saya berharap bapak, ibu tidak memposting berita atau informasi hoaks, tetapi menyampaikan informasi penting tentang potensi unggulan kampung, agar dapat dikenal oleh masyarakat luas, nah itu yang paling penting, dengan begitu perekonomian masyarakat kampung kita ini meningkat,”jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Fachrrudin membawa materi tentang Pemanfaatan Internet Sebagai Arsip Desa menjelaskan bahwa, Kantor Desa atau Kampung sebagai lembaga dilengkapi dengan administrasi yang selalu mencakup kearsipan.
“Penyimpanan secara elektronik dapat membantu kegiatan administrasi salah satunya yaitu adanya sistem yang digunakan sebagai pengamanan dan penyimpanan arsip,”kata Rudi sapaan akrabnya.
Dia mengatakan, informasi dalam bentuk kertas rentan mengalami kehilangan. Oleh karena itu dia memperkenalkan kepada perangkat Kampung Kapartutin pengarsipan berbasis online dengan aplikasi Google Drive yang memiliki tujuan untuk paperless Office.
Dijelaskannya, pengarsipan online menggunakan Google Drive bisa diakses oleh beberapa orang dan ruang penyimpanan gratis sebesar 15 GB.
“Penyimpanan ini gratis, penyimpanan digunakan oleh Google Drive, Gmail, Google Foto, sehingga Bapak, Ibu bisa menyimpan file dan lampiran email serta mem-backup data dan kita bisa menggunakannya untuk mengunggah file dan bisa mengedit file dan sinkronisasi perangkat lain, bukan hanya saja di Laptop, Komputer tetapi juga di Hp (Handphone),”ujarnya.
Menurutnya, sinkronisasi pengarsipan online ini dirasa perlu karena penyimpanan arsip yang dilakukan oleh perangkat kampung masih kurang efisien sebab masih disimpan dalam laptop atau flashdisk.
Selain itu, sebut dia, google drive juga menyimpan berbagai jenis file seperti foto, video, presentasi, PDF-bahkan file Microsoft Office. Apa pun jenis filenya, semuanya dapat disimpan dengan aman di Drive.
“Ini ilmu yang sangat bermanfaat bagi bapak, ibu perangkat kampung, karena bisa memaksimalkan penggunaan google drive untuk pengarsipan segala file,”jelasnya.
Dia berharap adanya penyimpanan kearsipan melalui Google Drive dapat membantu perangkat kampung untuk mengelola arsipnya secara efektif dan efisien.
Sedangkan Ardhyansyah Mualo membawa materi tentang Optimalisasi Informasi Desa Melalui Website menjelaskan bahwa, diera digitalisasi saat ini mau tidak mau semua desa atau kampung wajib menggunakan website, kenapa wajib menggunakan website, karena website sebagai sarana komunikasi dan informasi antara pemerintah kampung dan warga.
Website kampung, kata Ardhyansyah adalah situs yang dibuat dengan tujuan untuk memuat semua informasi tentang kampung.
“Dengan adanya informasi yang lengkap, warga lebih mudah mendapat akses mengenai kampung dan tentunya resmi karena bersumber dari kampung itu sendiri,”ujarnya.
Menurutnya, website kampung dapat dijadikan sebagai representasi atau wajah pemerintah kampung di dunia digital, khususnya di platform web.
Penggunaan website kampung juga dapat diharapkan sebagai media penyebaran informasi dan pengumuman kepada warga dengan lebih cepat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh kampung dengan menyediakan website. diantaranya adalah sebagai informasi resmi terkait kampung,”katanya.
Informasi yang perlu ada di website kampung, sambung dia, meliputi profil dan sejarah kampung, kegiatan kampung, nama-nama aparatur desa, dan sebagainya.
“Dengan begitu warga tidak harus datang ke kantor desa untuk melihat papan informasi, warga dapat dengan mudah memperoleh informasi melalui website kampung,”jelasnya.
Selain itu, juga sebagai media publikasi pembangunan kampung. Dengan begitu, warga dapat memantau penggunaan anggaran di tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya, yang dialokasikan untuk pembangunan kampung.
Hal ini sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kampung atas anggaran dana kampung atau desa.
Selain itu juga, website sebagai pusat data kampung yang lengkap seperti demografi penduduk, sarana prasarana dan infrastruktur yang ada di kampung, dokumen peraturan kampung, lembaga-lembaga kampung serta data yang berhubungan dengan batas kampung, batas dusun, RT/RW dan lain-lain.
Dengan adanya data yang lengkap, website kampung dapat menjadi rujukan ketika sewaktu-waktu warga ataupun instansi lain membutuhkan data tersebut.
Selain itu juga, tambah dia, Website sebagai media promosi desa, sebab kita tahu bersama bahwa, setiap kampung tentu memiliki potensi yang bisa menarik minat masyarakat luar, misalnya kearifan lokal, kekayaan budaya, kuliner bahkan potensi wisata alam.
“Website kampung dapat dijadikan sebagai media untuk membantu pemerintah dalam melakukan promosi sehingga banyak orang yang mengetahui dan tertarik untuk berkunjung. Hal ini tentu mendatangkan keuntungan tersendiri bagi masyarakat kampung,”jelasnya.

Kepala Kampung Kapaurtutin, Saleh Rengen mengapresiasi positif kegiatan yang diselenggarakan Polinef untuk meningkatkan kapasitas aparat kampung dalam Peningkatan Literasi Digital.
“Karena kita tahu bahwa, tingkat pemahaman, pendidikan aparat kampung ada yang terbatas, sehingga terima kasih kepada Politeknik Negeri Fakfak yang menyelenggarakan kegiatan ini,”ucapnya.
Dia berharap, melalui kegiatan ini, aparat kampung Kapaurtutin dapat memahaminya dan melaksanakannya dengan baik sesuai tata kelolah pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas sebagai unsur utama dalam penyelenggaran pemerintahan.
Usai materi, dilanjutkan dengan tanya jawab dan foto bersama Dosen, Mahasiswa Prodi Manajemen Informatika dan peserta. [PR-01]