FAKFAK, primarakyat.net – Tahun-tahun sebelumnya Kontainer muat kebutuhan pokok (bapok) masyarakat masuk Kabupaten Fakfak, Papua Barat hanya 200 kontainer, saat ini rata-rata 400 hingga 500 kontainer.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Mohjak Rengen, S.Sos, M.SDA melalui Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Lukito Saksomo Jati, ST. MM mengatakan, banyak kontainer muat bapok masuk Kabupaten Fakfak lantaran sebagian besar permintaan dari daerah tetangga diantaranya Kabupaten Teluk Bintuni.
“Kita buka keran pengusaha suplai bahan pokok ke daerah Bintuni, Sorong Selatan dan Kaimana lewat perbatasan darat, kita kasih los, karena kita berharap uang itu lari ke Fakfak,” ujar Luki sapaan akrabanya ditemui media ini diruang kerjanya belum lama ini.
Menurut Luki, adanya uang masuk Fakfak, berputaran uang semakin lancar dan orang bisa belanja, sehingga tidak semata mengharapkan APBD Kabupaten Fakfak.
“Sekarang kita bisa rasakan, dengan adanya belum dibahas dan disahkan APBD, kita masih merasakan perputaran uang, karena itu tadi, kita buka keran kerjasama pengusaha mensuplai bahan kebutuhan pokok masyarakat ke daerah tetangga kita, sopir yang antar barang dapat uang,” kata Luki.
Luki menyebutkan, suplai bapok kebutuhan masyarakat lewat darat dari Fakfak ke Kabupaten Teluk Bintuni 7 truck, artinya satu kontainer lebih perhari.
“Kalau tiga puluh hari kali tuju ret dibagi lima sudah dapat sekitar tarulah lima puluh kontainer, satu bulan dan itu baru kebutuhan pokok, belum barang kebutuhan penting lainnya, kita ambil keuntungan dari barang kebutuhan satu kontainer Rp200 juta untuk perputaran di Fakfak,” jelasnya.
Pewarta: Salmon Teriraun