Oleh: John Luck Lily Laiyan
Memimpin Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan wacana 7 program prioritas bukan membawa perubahan malahan membawa Defisit yang luar biasa, yang mana mengakibatkan peredaran dan perputaran ekonomi di kalangan ekonomi lebih menurun signifikan.
Tak nampak perubahan publik terkejut terkait pengurusan manejemant yang tak mampu diartikan untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Hanya dijadikan manfaat sebagai tunggangan kepentingan guna pembalasan dendam kepada mantan pemimpin yang menurut mereka pada masanya menyusahkan mereka, namun yang sebenarnya tak mungkin daun itu bergerak jika tak ada angin, siapapun dia pasti ada kebijakan yang diambil untuk hal yang lebih baik namun diartikan sebagai sesuatu hal yang mengakibatkan kekecewaan.
Itulah pengalaman yang kita harus petik bahwa kejam-kejamnya anak Asli Daerah yang memimpin, itulah kita, dan demi kita anak daerah, ketimbang pemimpin bukan anak Daerah, orang luar yang datang hanya kepentingan belaka. Habis Manis, sepah di buang. Bisa disingkat, MUNTABER mundur Tanmpa Berita, Kelebihan beliau perlu dipertanyakan…? dan kekurangan beliau perlu dipertanyakan…?
Orang Tanimbar tadinya memimpin, kata kasarny, kentut saja selalu dipersoalkan sedangkan orang luar memimpin dan meninggalkan kita tanpa bekas di diamkan.
Mana para Srikanid dan Srikanda Tanimbar??? Jangan melihat karena kepentingan politik, tetapi ada persoalan perlu kita sebagai anak Tanimbar menuntut pertanggungjawaban, beliau selama memimpin Kabupaten Kepulauan Tanimbar 22 Mei 2022 hingga 22 Mei 2023…??